Jumat, 05 Agustus 2011

PELAYANAN YANG BERHASIL

Kisah Para Rasul 6:1-7

Pernahkah Anda memimpikan sebuah pelayanan yang berhasil di gereja Anda? Gereja apapun Anda pastilah memimpikan hal ini. Kondisi internal dan eksternal gereja Anda sedikit banyak mempengaruhi kemajuan pelayanan Anda. Kuasa Allah akan semakin nyata dan kuantitas (jumlah) anggota Anda akan semakin bertumbuh. Saya menemukan ada 4 hal yang membuat sebuah pelayanan di gereja akan berhasil:

1. Fokus utama pelayanan adalah Jemaat [ayat 2]
Artinya Pelayanan yang peka terhadap kebutuhan umat. Buatlah program pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan jemaat. Jangan sampai membuat program pelayanan yang justru bukan esensi kebutuhan jemaat. Misalnya; apakah jalan-jalan atau refreshing adalah kebutuhan utama? atau sebuah seminar kebangunan rohani atau penjangkauan kepada anak sekolah minggu? Apakah layak membangun sebuah gedung gereja baru dengan melihat perkembangan kuantitas yang justru menurun? Bukankah lebih tepat penjangkauan jiwa dan memaksimalkan tim kunjungan sebagai prioritas utama? Kita harus jeli melihat prsoalan ini. Saya berpendapat bahwa gereja adalah hubungan personal antara pemimpin, anggota dan Kristus. Jadi jangan nodai hubungan anda dengan jemaat karena ambisi program yang belum saatnya dilakukan.....

2. Demokratis [ayat 2-3]
Demokratis jarang ditemukan di gereja zaman sekarang. Perbedaan pendapat mengenai kepemimpinan merupakan inti permasalahan. Point penting; kadangkala Tuhan juga berbicara dari seorang yang kita anggap bukan "bagian penting" dari organisme pelayanan. Itulah sebabnya dalam ayat 2, Para rasul memanggil semua murid berkumpul. Jelas bahwa pada masa PB kepemimpinan lebih dititikberatkan pada tim working yang solid bukan otoriter. Akibatnya, Pelayanan yang “demokratis” didukung oleh jemaat [ayat 5] dan Para rasul mendukung orang-orang yang dipilih umat [ayat 6]. Pemimpin harus mendengar apa saran dan kontribusi jemaat. Walaupun berbeda pendapat, mereka tidak harus ditempatkan sebagai musuh dengan embel2 "tidak layak untuk pelayanan". Waspadalah....

3. Efektif [ayat 2, 4]. Persoalan yang muncul menghasilkan perbaikan mutu pelayanan. Seperti yg saya singgung di point 2, perbedaan itu wajar ada. Tetapi jangan justru mematikan semangat orang untuk melayani dengan mencap mereka sebagai seorang pendosa besar sehingga tidak layak melayani hanya karena mereka berseberangan dengan kita mengenai proyek pelayanan. Bicarakan masalah dengan kepala dingin dengan kasih Kristus. Calvin menyebut agar membahas persoalan disekitar Firman Allah. So, perbaikilah mutu pelayanan dengan banyak mendengar bawahan kita. Jangan ragu untuk berubah dan mengakui kesalahan kalau kita memang bersalah.

4. Efisien [ayat 2-5].
Jabatan muncul karena ada kebutuhan.Jangan mengangkat petugas yang baru karena alasan agar banyak dan lebih keren tanpa kapasitas (talent) yang Tuhan berikan. Apakah layak mengangkat seorang Worship Leader padahal nyanyi saja dia fals? Mengangkat pendeta atau majelis tanpa bisa sharing Firman dan tanpa pembinaan? Kita perlu belajar banyak....Kalau karena alasan kebutuhan, jabatan bisa dilaunching....Semoga diberkati...Amin